tag:blogger.com,1999:blog-71059723536688500412024-03-08T12:37:20.381-08:00mania burungulat kandanghttp://www.blogger.com/profile/09079520218897659479noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-7105972353668850041.post-53333383994263511822010-05-19T01:29:00.000-07:002010-05-19T01:33:20.770-07:00ulat hongkong<p><strong><em>ABSTRAK</em></strong></p> <p> </p> <p align="left"><em>Peternakan <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> merupakan salah satu upaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi usaha peternakan rakyat. Selain karena cara budidaya yang mudah, peternakan <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> juga mempunyai peluang bisnis yang cukup menjanjikan mengingat pangsa pasar yang sangat kondusif di Indonesia. Di Indonesia, <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> dimanfaatkan sebagai pakan burung dan pakan ikan. Oleh karena itu, usaha peternakan <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> perlu ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Dari segi kuantitas, berarti peternakan <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> perlu disebarluaskan pada masyarakat umum dan dari segi kualitas, berarti teknik peternakan baik yang menyangkut pakan, papan maupun pemeliharaan harus ditingkatkan dan diperbaiki.</em><em>Tujuan dari Program ini adlah untuk mengetahui dan mengimplementasikan kandungan nutrisi, teknik budidaya, metode Pemanfaatan, dan strategi pemasaran <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> secara efektif dan efisien. Program ini dilaksanakan dengan metode </em><em>Project Designing</em><em>, </em><em>Persiapan Alat dan Bahan</em><em>, </em><em>Penyediaan Pakan</em><em>, </em><em>Perawatan dan Pengayaan </em><em>, </em><em>Uji Coba Efek Samping dan Dampak </em><em>, </em><em>Pemasaran</em><em>, </em><em>Analisis Cashflow</em><em> ( Penghitungan Profit Usaha Jangka Panjang) . Program yang telah dikembangkan ini ternyata dapat m</em><em>enghasilkan <span class="sehl">Ulat</span> <span class="sehl">Hongkong</span> yang berkualitas sebagai makanan burung, Udang Windu dan ikan hias .</em><em> </em><em>Program ini juga dapat </em><em>membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat </em><em>. Tetapi yang paling menarik adalah Program ini dapat menghasilkan </em><em>Profit yang menjanjikan.</em><em></em></p> <p align="left"><em> </em></p> <p><em> </em></p> <p><em>Kata Kunci : <span class="sehl">Ulat</span> <span class="sehl">Hongkong</span>. Usaha Peternakan.</em></p> <p> </p> <p> </p> <p><strong>PENDAHULUAN</strong></p> <p><strong> </strong></p> <p align="left">Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Selain sebagai petani, pada umumnya masyarakat Indonesia mempunyai usaha sampingan seperti peternakan, perdagangan dan lain sebagainya. Begitu juga dengan masyarakat di daerah Kabupaten Malang khususnya di Desa Kidal. Usaha peternakan di Desa Kidal sangat beragam macamnya mulai dari beternak sapi, kambing, ayam, itik sampai beternak <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span>.Peternakan <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> merupakan salah satu upaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi usaha peternakan rakyat. Selain karena cara budidaya yang mudah, peternakan <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> juga mempunyai peluang bisnis yang cukup menjanjikan mengingat pangsa pasar yang sangat kondusif di Indonesia. Di Indonesia, <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> dimanfaatkan sebagai pakan burung dan pakan ikan. Dengan meningkatknya bisnis ikan hias dan bisnis burung, baik burung hias maupun burung berkicau akhir-akhir ini, tentunya kebutuhan terhadap <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> juga akan meningkat. Jenis burung yang menyenangi <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> cukup banyak macamnya diantaranya adalah kacer, jalak putih, cucak biru, culik-culik, kenari, cucakrawa, beo, murai daun, poksay, hwamei, murai batu, jalak bali dan jenis burung pemakan serangga lainnya.Oleh karena itu, usaha peternakan <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> perlu ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Dari segi kuantitas, berarti peternakan <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> perlu disebarluaskan pada masyarakat umum dan dari segi kualitas, berarti teknik peternakan baik yang menyangkut pakan, papan maupun pemeliharaan harus ditingkatkan dan diperbaiki.</p> <p>Tujuan pelaksanaan berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah dari penelitian adalah untuk Mengetahui dan mengimplementasikan kandungan nutrisi, teknik budidaya, metode Pemanfaatan, dan strategi pemasaran <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> secara efektif dan Efisien</p> <p>Berangkat dari latar belakang, rumusan dan tujuan yang telah dipaparkan, maka luaran yang diharapkan dalam program ini adalah Luaran yang diharapkan dari program ini adalah budidaya <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> sebagai makanan burung dan ikan hias dengan Kualitas dan Kuantitas yang unggul</p> <p>Manfaat yang bisa diharapkan dari hasil program ini adalah sebagai penelitian Mahasiswa yakni dalam teknik budidaya <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> yang memiliki keunggulan dibandingkan peternak <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> pada umumnya. Selain itu Program ini juga berguna bagi para pecinta burung berkicau dan ikan hias agar burung dan ikan peliharaan mereka dapat berkembang dengan nutrisi yang cukup dan sehat. Tapi yang paling Penting, program ini dapat membuka lapangan pekejaan bagi masyarakat setempat. Hal ini secara otomatis dapat menunjang perekonomian masyarakat</p> <p><strong> </strong></p><p><strong>HASIL </strong></p> <p><strong> </strong></p> <p align="left">Dari Pelaksanaam program ini, hasil yang diperoleh hampir tidak menyimpang dari pemikiran awal dan rancangan program. Produk yang dihasilkan juga sesuai dengan gambaran umum rencana usaha yang telah dibuat sebelumnya.</p> <p align="left"> </p> <p align="left"><strong>Kandungan Nutrisi</strong></p> <p align="left"><span class="sehl">Ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> mempunyai kandungan nutrisi tergolong baik sebagai sumber pakan ikan hias, Burung, dan Udang Windu. Kandungan lemak pada <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> sering lebih tinggi dari pada kandungan proteinnya, sehingga pemberian <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> dapat meyebabkan kegemukan pada binatang yang mengkonsumsinya dengan segala aspek ikutannya. <span class="sehl">Ulat</span> <span class="sehl">Hongkong</span> mengandung Zat. Kitin merupakan bahan yang tidak bisa dicerna oleh ikan, oleh karena itu sering direkomendasikan agar <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> diberikan pada saat baru ganti kulit.</p> <p align="left"><span class="sehl">Ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> dapat dimanipulasi atau di perkaya kandungan gizinya. Sebagai contoh <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> diberi makan makanan yang mengandung nutrisi tertentu, seperti beta karoten, sebelum diberikan pada ikan. beta karoten yang terdapat pada <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> dapat ditransfer pada ikan sebagai media pemicu warna ikan.</p> <p align="left"> </p> <p align="left"><strong>Teknik Budidaya</strong></p> <p align="left">Pemeliharaan <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> tidak terlalu rumit media pemeliharaan berupa campuran dedak halus(Polard) dan ampas tahu kering</p> <p align="left">Tempat pemeliharaannya berupa ember plastik atau baskom atau berupa kayu tripleks dengan dilapisi solatip pada bagian bibirnya.</p> <p align="left">Pemisahan Kepompong dan kotoran diantisipasi dengan menggunakan teknik pemeliharaan yang baru yakni, wadah tempat <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> dapat langsung menggunakan penyaring atau ayakan pada sisi alasnya.</p> <p align="left">pakan sampingan yang cukup murah seperti ampas tahu yang masih basah, buah-buahan seperti pepaya, batang pohon pisang, sawi, bayam, batang talas, dan sayuran lain yang banyak mengandung air.</p> <p align="left"><strong> </strong></p> <p align="left"><strong>Metode Penggunaan</strong></p> <p align="left"><span class="sehl">Ulat</span> <span class="sehl">Hongkong</span> tidak boleh dikonsumsi burung dalam keadaan hidup. Caranya, <span class="sehl">Ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> harus dicelupkan ke dalam air Hangat agar mati. Kemudian baru diberikan kepada burung berkicau.</p> <p align="left"><span class="sehl">Ulat</span> <span class="sehl">Hongkong</span> tidak boleh digunakan secara berlebihan karena zat kitinnya yang menyebabkan Burung mengalami gangguan pencernaan. Demikian pula dengan ikan hias. penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kegemukan dan gangguan Pada kulit.</p> <p align="left"> </p><p align="left"><strong>KESIMPULAN</strong></p> <p align="left"><strong> </strong></p> <p><span class="sehl">Ulat</span> <span class="sehl">Hongkong</span> kandungan nutrisi kurang lebih 48 %protein kasar, 40% lemak kasar , 3 %kadar abu , dan kandungan ekstrak non nitrogen 8%. Sedangkan kadar airnya mencapai 57 %. Dengan kandungan nutrisi demikian <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> tergolong baik sebagai sumber pakan burung dan ikan hias. Meskipun demikian beberapa literatur menyebutkan bahwa kandungan lemak pada <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> sering lebih tinggi dari pada kandungan proteinnya, sehingga pemberian <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> dapat meyebabkan kegemukan pada binatang yang mengkonsumsinya dengan segala aspek ikutannya seperti gangguan Pencernaan dan Penglihatan.</p> <p>Program ini telah mengujicoba teknik budidaya <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> yang lebih efektif dan efisien yakni menggunakan pakan Campuran yang dapat dibeli serta penggunaan yang praktis. Selain itu Teknik pemisahan kotoran pun tidak terlalu rumit yakni menggunakan ayakan.</p> <p>Pemberian pakan terhadap burung biasa dilakukan dalam keadaan mati yakni sengan cara. dicelupkan ke dalam air Hangat agar mati. Kemudian baru diberikan kepada burung berkicau. <span class="sehl">Ulat</span> <span class="sehl">Hongkong</span> Tidak boleh digunakan secara berlebihan karena zat kitinnya yang menyebabkan gangguan pencernaan pada burung . Demikian pula dengan ikan Hias. Penggunaan Yang berlebihan dapat menyebabkan Gangguan Pada kulit dan kegemukan.</p> <p>Strategi Pemasaran <span class="sehl">Ulat</span> <span class="sehl">Hongkong</span> cukup praktis. Peternak tidak perlu menjual hasil panen <span class="sehl">ulat</span> <span class="sehl">hongkong</span> langsung ke pembeli melainkan melalui jasa penampung untuk pendistribusian ke luar kota. Dengan demikian peternak tidak Terlalu banyak mengeluarkan biaya transportasi. Profit yang dihasilkan daru kegiatan ini cukup menjanjikan dan menggiurkan dengan keuntungan</p> <p> </p>ulat kandanghttp://www.blogger.com/profile/09079520218897659479noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7105972353668850041.post-38859526296644943772010-05-19T01:18:00.000-07:002010-05-19T01:26:40.016-07:00ulat jermanSuperworm atau Ulat jerman atau atau zophobas morio adalah sejenis ulat ini mirip mealworm sangat besar, sekitar 1 1 / 2 untuk 2 1 / 4 inci panjang.<br />Superworms/ulat jerman/zophobas morio ini bisa sebagai pakan untuk ikan (arwana), kadal, kura-kura, katak, salamander, burung, dan hewan pemakan serangga lainnya.Superworms/ulat jerman /zophobas morio sering dipilih sebagai proyek pendidikan bagi anak-anak untuk menunjukkan siklus hidup serangga dengan metamorfosis yang lengkap. <p>Superworms / ulat jerman /zophobas morio yang kami kembang biakkan mempunyai kelebihan sesuai dengan hasil analisa dari pada tanggal 28 Juli 2009 pada Pusat Analisa Obat dan Makanan, Fakulatas Farmasi, Universitas Surabaya no : 745 / K / PAO&M;/ 07 / 09 pada tanggal 28 Juli 2009 oleh Kepala Pusat Analisa Obat dan Makanan Bpk. Drs. R .Soediatmoko Soediman, M, Si yaitu Ulat super / superworm (hidup) berkadar protein 61, 26% dan Ulat super/ superworm (mati) berkadar protein tinggi 86, 59%</p>ulat kandanghttp://www.blogger.com/profile/09079520218897659479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7105972353668850041.post-27808119455396241572010-05-19T00:25:00.000-07:002010-05-19T01:01:14.522-07:00ulat kandang<h2>Uji coba ulat kandang sebagai pakan burung tunjukkan hasil positif</h2> <div class="info"> <span class="date">8 Maret 2010</span> <span class="addcomment"><a href="http://omkicau.com/2010/03/08/uji-coba-ulat-kandang-sebagai-pakan-burung-tunjukkan-hasil-positif/#respond">Tinggalkan komentar</a></span> <span class="comments"><a href="http://omkicau.com/2010/03/08/uji-coba-ulat-kandang-sebagai-pakan-burung-tunjukkan-hasil-positif/#comments">Go to comments</a></span> </div> <div class="wp-caption alignleft" style="width: 310px;"><a href="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/ulat-kandang.jpg"><img class="size-medium wp-image-11261" title="ulat kandang" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/ulat-kandang.jpg?w=300&h=225" alt="" width="300" height="225" /></a><p class="wp-caption-text">Ulat kandang (Foto: KicauMania.Org)</p></div> <p style="text-align: justify;">Penggunaan ulat kandang atau di Solo sering juga disebut uler balap (karena larinya yang cepet) sebagai tambahan pakan untuk burung (extra food atau EF) pengganti kroto ternyata menunjukkan hasil yang positif. Hal ini dibuktikan oleh seorang teman penghobi burung Solo (Puguh Tri Sadono) untuk burung tledekan atau sulingan. Dia menggunakan ulat kandang sebagai EF burungnya sudah berjalan selama berbulan-bulan.</p> <p style="text-align: justify;">Burung sulingan atau tledekan yang dia beri ulat kandang sebagai pakan tambahan menunjukkan penampilan yang tidak ada bedanya dengan ketika burung itu diberi EF kroto atau jangkrik. Burung tidak mudah gembos, burung tidak menjadi galak, juga burung tidak menjadi gemuk.<span id="more-11259"></span></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Apa itu ulat kandang?</strong></p> <p style="text-align: justify;">Kalau Anda pergi ke kandang ayam, seringkali dalam kotoran yang telah terfermentasi muncul ulat dalam jumlah yang cukup banyak. Itulah ulat kandang. Ulat kandang ini juga bisa dibudidayakan. Media pembiakannya menggunakan kotoran ayam yang sudah terfermentasi (sudah tidak bau) ditambah sisa makanan/sayur.</p> <p style="text-align: justify;">Ulat kandang ini dapat juga diberikan sebagai pakan tambahan untuk ayam yang dapat memberikan tambahan protein yang cukup tinggi sehingga dapat mengurangi prosentase pakan konsentrat yang mahal, sehingga dapat menurunkan biaya pakan.</p> <p style="text-align: justify;">Memang saya belum menemukan hasil penelitian mengenai kandungan gizi yang terdaoat dalam ulat kandang. Namun berdasar pengalaman penggunaan ulat kandang oleh teman penghobi burung itu, maka bisa disimpulkan penggunaan ulat kandang adalah bagus untuk burung, khususnya untuk mengatasi kesulitan mendapatkan kroto pada musim-musim tertentu.</p> <p style="text-align: justify;">Kelebihan ulat kandang dibanding EF lain adalah harga yang relatif murah, bisa disimpan dalam waktu lama, tidak membuat burung menjadi cepat gemuk (seperti halnya pemberian ulat hongkong), tidak terlalu njelimet untuk memisahkan kotoran seperti kalau kita membersihkan kroto, dan tidak perlu memotong kaki atau kepalanya seperti penggunaan jangkrik.</p> <p style="text-align: justify;">Harga ulat kandang atau uler balap ini bergerak turun naik namun relatif stabil tidak seperti harga kroto atau jangkrik yang naik turun berdasar musim-musim tertentu.</p> <p style="text-align: justify;"><a href="http://omkicau.com/bird-top-product/" target="_blank"><img class="aligncenter size-full wp-image-11263" title="Temukan solusinya dan KLIK SAJA" src="http://kicauan.files.wordpress.com/2010/03/temukan-solusinya-dan-klik-saja1.gif?w=600&h=64" alt="" width="600" height="64" /></a><strong>Porsi pemberian ulat kandang</strong></p> <p style="text-align: justify;">Untuk porsi pemberian ulat kandang kepada burung, berdasar pengalaman teman, tidak terlalu dia ukur terlalu detil. “Ya pokoknya saya ambil sejumput tiga jumput, saya masukkan ke wadah pakan burung saya. Untuk sulingan atau tledekan, saya berikan sekitar satu sendok makan,” kata dia.</p> <p style="text-align: justify;">Memang untuk kali pertama pemberian, mungkin ada satu dua burung yang tidak suka karena belum pernah mengonsumsinya. Untuk itu perlu dilatih dengan pemberian sedikit-sedikit dulu berbarengan pemberian kroto atau jangkrik dengan porsi kroto atau jangkrik yang semakin hari semakin dikurangi.</p> <p style="text-align: justify;">Perlu saya tekankan, pengenalan atau pemberian pakan apapun kepada burung, perlu dilakukan secara bertahap sambil kita pantau pengaruhnya pada burung. Jika Anda sudah merasa aman melakukan pemberian pakan baru itu selama dua pekan, maka itu bisa dipastikan aman.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Selamat mencoba</strong></p><p style="text-align: justify;"><br /><strong></strong></p><p style="text-align: justify;"><strong>bila ingin memperoleh dalam jumlah banyak dan kontinyu bisa menghubungi rumie 087861320352<br /></strong></p>ulat kandanghttp://www.blogger.com/profile/09079520218897659479noreply@blogger.com0